S E L
Sel »» satuan
struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.Teori Sel
Robert hooke merupakan orang yang
pertama kali memperkenalkan istilah sel dalam bukunya, Micrographia. Ia
mengamati sayatan tutup botol dari batang tumbuhan gabus, Qoercussuber, dengan
menggunakan mikroskop hasil rancangannya. Dalam sayatan gabus tersebut tampak
ruangan/kamar-kamar kecil yang dipisahkan oleh dinding tebal menyerupai sarang
lebah. Kamar-kamar kecil tersebut ia beri nama sel.
Pada akhir tahun 1678, Anton Van
Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang melihat benda hidup yang sangat kecil di
dalam air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Pada tahun 1809, Jean Baptiste de
Lamarck menyatakan bahwa setiap makhluk hidup merupakan kumpulan sel dan
didalam sel bergerak cairan kompleks.
Teori
tentang sel dibangun oleh banyak ahli sains, antaralain sebagai berikut:
1. Schleiden
dan T.Schwann
Berpendapat bahwa setiap tubuh tumbuhan dan juga hewan
tersusun dari sel.
2. Felix Durjadin
Menyatakan bahwa bagian terpenting dari sel hidup adalah
cairan yang selalu terdapat didalam setiap sel hidup (sitoplasma).
3. Johannes Purkinje dan Hugo Van Mohl
Memperkenalkan istilah sitoplasma.
4. Max Schultze
Berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur dasar
makhluk hidup yang melangsungkan seluruh proses hidup.
5. Rudolf Virchow
Berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya
(omnis cellula e cellula)
6.
Robert
Brown, R. Starsburger dan C. Bernard
Berhasil
menemukan inti sel (nukleus). Starsburger menyatakan bahwa setiap inti sel
berasal dari inti sel sebelumnya yang terbetuk lewat pembelahan. Sementara itu,
Bernard menyatakan bahwa inti sel mengatur pekerjaan sel dan merupakan struktur
sel terpenting.
Para ilmuan kemudian mengetahui jika
didalam nukleus terdapat kromosom dan gen sebagai unit pewarisan sifat
keturunan. Oleh karena itu, muncul teori sel baru yang menyatakan sel merupakan
unit hereditas. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan
unit struktural, fungsional, dan pertumbuhan makhluk hidup.
Komponen Kimia Sel
1.
Air
Air adalah salah satu unsur terpenting dan merupakan bagian
terbesar penyusun protoplasma sel. Air adalah pelarut terbaik untuk bahan-bahan
anorganik. Molekul-molekul air berperan dalam banayak reaksi kimia penting.
Sebagai contoh, pada tumbuhan, molekul air dan karbon dioksida diperlukan untuk
membentuk gula (karbohidrat). Pada hewan, air membantu penguraian dan pelarutan
molekul-molekul makanan.
2.
Protein
Protein merupakan unsur
penyusun protoplasma terbesar kedua setelah air. Protein yang terdapat di dalam
sel dapat dikelompokkan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun organel sel,
misalnya membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom. Sementara itu,
protein fungsional meliputi enzim-enzim.
3.
Lemak
Meskipun jumlahnya di dalam protoplasma relatif kecil, lemak
memiliki peran penting dalam pembentukan membran sel dan struktur membran
didalam sel. Tetes lemak yang tersimpan didalam sitoplasma merupaka sumber
energi bagi sel. Lemak tersusun atas karbom, oksigen, dan hidrogen. Satu
molekul lemak tersusun atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol
(triasil gliserol).
4.
Karbohidrat
Jumlah karbohidrat didalam sel kira-kira hanya 1%. Meskipun
jumlahnya dalam protoplasma relatif kecil, karbohidrat merupakan penyusun
terbesar makanan hewan.
Semua karbohidrat hanya mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen.
5.
Garam
– Garam
Garam-garam terdapat didalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya
natrium klorida terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+)
dan ion-ion klorida (Cl-).
6.
Vitamin
Vitamin atau bahan-bahan turunannya berperan dalam reaksi-reaksi
kimia di dalam sel, contohnya reaksi transfer energi dari satu senyawa menjadi
senyawa lain.
Bentuk dan Ukuran Sel
Sel-sel memiliki bermacam berbentuk dan ukuran. Bahkan, sel-sel di
dalam tubuh organisme yang sama menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar
dalam hal bentuk, ukuran, dan organisasi internal. Tubuh manusia memiliki
sekurang-kurangnya 200 tipe sel. Keanekaragaman bentuk sel menggambarkan
keanekaragaman fungsinya. Bentuk suatu sel tergantung pada fungsinya.
Contohnya, sel-sel sistem saraf, yang membwa informasi dari ibu jari ke otak,
memiliki bentuk panjang seperti benang.
Sel umumnya memiliki ukuran yang
sangat kecil. Satuan ukuran sel adalah mikrometer (μm) atau sering
disebut mikron. Satu mm sama dengan 10-6 m. Kisaran ukuran diameter
sel adalah sekitar 5-500 μm. Sel prokariota umumnya berdiameter 1-10 μm. Karena umumnya
berukuran sangat kecil, sel hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Anatomi Sel Pada Tumbuhan
Anatomi Sel Pada Hewan
Fungsi Organel-Organel Sel
1. Membran Sel
-
Pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel
-
Sebagai pelindung sel
-
Sebagai tempat pertukaran zat
-
Sebagai reseptor/penerima rangsang
-
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia
-
Melekat pada enzim
-
Sebagai pelindung sel agar isinya tidak keluar
2. Sitoplasma
-
Tempat terjadinya metabolisme sitosolid
3. Organel Sel
ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom
ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom
a. Mitokondria
- Sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi/ tempat berlangsungnya respirasi aerobik.
- Sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi/ tempat berlangsungnya respirasi aerobik.
b. Peroksisom (badan mikro)
- Peroksisom dibentuk dalam retikulum
endoplasma granular. Peroksisom mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam
produksi peroksida hidrogen (H2O2).
Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim
katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O + O2
c. Ribosom
- sebagai tempat mensintetis protein dari asam amino
- sebagai tempat mensintetis protein dari asam amino
d. Mikrofilamen
- Kontrol pergerakan/tonjolan se, pembentukan sitoskelet, dan orientasi pembelahan sel
- Kontrol pergerakan/tonjolan se, pembentukan sitoskelet, dan orientasi pembelahan sel
e. Nukleus
- mengendalikan seluruh kegiatan sel dan mengandung informasi sifat keturunan (genetik) berupa DNA
- mengendalikan seluruh kegiatan sel dan mengandung informasi sifat keturunan (genetik) berupa DNA
f. Nukleolus
- banyak mengandung DNA yang berfungsi sebagai organisator nukleus - menyintetis RNA
- banyak mengandung DNA yang berfungsi sebagai organisator nukleus - menyintetis RNA
g. Kompleks Golgi (Badan Golgi)
- mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yag terapat didalamnya
- mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yag terapat didalamnya
- menghasilkan lendir,
lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket
-
sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak serta transpor lemak
- membentuk
lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif.
h. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar dan RE halus
- Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.
Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar dan RE halus
- Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi Komplek, melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid, glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.
- Fungsi
RE kasar : mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetik antara
inti sel dan sitoplasma.
i. Lisosom
- penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan autolisis
- penguraian molekul-molekul secara endositosis, eksositosis, autofagi, dan autolisis
j. Kloroplas
- untuk menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
- untuk menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
k. Sentrosom
-Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.
-Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.
l. Dinding Sel
- sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap.
- sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif tetap.
m. Vakuola
-Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
-Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
Transpor
Melalui Membran Sel
1.
Transpor Pasif
>>Merupakan transpor yang tidak memerlukan energi,
berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
Transpor pasif terdiri dari :
a.
Difusi
>> merupakan proses perpindahan/pergerakan partikel atau
molekul suatu zat (padat, cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi
tinggi, ketempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun
tidak.
Contoh :
Pemberian gula pada cairan teh tawar, setetes parfum akan menyebar
keseluruh ruangan (difusi gas didalam medium udara), dan teh celup yang
dicelupkan kedalam air.
b.
Osmosis
>>merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut,
terutama air, dari tempat berkonsentrasi rendah, ke tempat yang berkonsentrasi
tinggi dengan melewati sekat/membran selektif permeabel (semipermeabel).
Contoh:
Kentang yang telah dikupas kulitnya dikeruk bagian dalamnya hingga
tersisa dinding tipis pada kentang. Lalu diisi dengan air garam/gula dan
kentang tersebut di rendam dengan air biasa.
Maka yang akan terjadi adalah air biasa yang menggenangi kentang
akan berkurang, dan air yang berada di dalam kentang akan bertambah.
2.
Transpor Aktif
>>Merupakan pergerakan/perpindahan molekul-molekul zat
melewati membran dengan menggunakan energi kimia tinggi yang berasal dari
respirasi sel.
*berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel.
Contoh:
Pengangkutan ion Na+ keluar sel-sel epitel usus halus
3.
Endositosis dan Eksositosis
a.
Endositosis
>>pemasukan zat atau molekul dari luar sel ke dalam sel
melalui pembungkusan oleh membran lipid bilayer. Mula-mula, partikel
yang ada di luar sel akan ditarik memasuki lekukan pada membran, kemudian
membran akan menyelubungi partikel-partikel tadi sehingga partikel-partikel
yang tadinya berada di luar sel akan masuk ke dalam sel.
Endositosis terdiri dari 2 macam, yaitu :
-
Fagositosis
: penelanan partikel padat
-
Pinositosis
: penelanan partikel yang berupa cairan
b.
Eksositosis
>>merupakan proes pengeluaran partikel. Partikel yang dibuang
mula-mula diselubungi oleh membran lipid bilayer. Selanjutnya, partikel
yang telah diselubungi membran tadi menuju ke bagian tepi sel. Kemudian,
membran yang menyelubungi partikel akan bergabung dengan membran sel sehingga
partikel di dalamnya akan dibebaskan ke luar. Eksositosis digunakan oleh
sel-sel sekretoris untuk menyekresi sekret, contohnya insulin dalam pankreas
atau neurotransmitter dari neuron
Penerapan Konsep
Transport melalui Membran
*Teknik
dan Teknologi Pengawetan pada Makanan Pemanisan dan Pengasinan
Untuk
mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan
teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan
berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu
upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut
adalah tekniknya.
a. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
b.
Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan
Referensi :
Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: Platinum.
dan dari berbagai sumber yang lain.
Komentar
Posting Komentar