LELAKI
KETURUNAN YAHUDI
Banya orang yang menyatakan bahwa dajjal
sudah lahir ke dunia ini sebelum agama Islam lahir. Namun ketika Rasulullah saw
lahir dan diangkat menjadi Rasul, dajjal dipenjarakan oleh Allah SWT di suatu
daerah yang tidak diketahui oleh akhluknya. Ya, wacana semacam inilah yang
selama ini berkembang dan diceritakan oleh
para ulama salaf.
Jika memang demikian, apakah dajjal
mempunyai keluarga? Karena pada bagian sebelumnya diterangkan bahwa dajjal
merupakan manusia. Banyak kalangan yang meyakini bahwa dajjal merupakan salah
seorang keturunan Yahudi. Dajjal sendiri diberi keistimewaan oleh Allah SWT
dengan sebutan “Minal muhdorin” atau dipanjangkan umurnya.
Konon, banyak riwayat yang
menjelaskan bahwa ayah dajjal berperawakan tinggi dan gemuk badannya. Hidungnya
mancung layaknya paruh burung. Sedangkan ibunya seorang perempuan berbadan
gemuk. Imam Al Barzani berpendapat bahwa ayah dajjal merupakan seorang dukun
Yahudi yang dikenal dengan “syaqq” dan ibunya merupakan wanita keturunan
jin. Mereka hidup di zaman Nabi Sulaiman as. Dan diyakini bisa berkomunikasi
dengan akhluk halus (setan, jin, dan teman-temannya).
Riwayat lain menjelaskan bahwa
orangtua dajjal merupakan salah seorang penyembah berhala. Oleh karenanya
mereka ditangkap oleh Nabi Sulaiman dan dipenjarakan. Adapun berhala yang
mereka sembah adalah patung sapi yang terbuat dari emas. Konon sapi tersebut
dinyatakan bisa bicara. Setiap bulan, mereka menyembelih binatang untuk
dikorbankan kepada berhala tersebut.
Selain memberikan korban kepada
berhala tersebut, orangtua dajjal juga meminta kepada patung sapi yang disembah
untuk memberikan keturunan laki-laki kepadanya. Ya, hal inilah yang selalu
dilakukan oleh orangtua dajjal setiap harinya. Dan pada suat ketika, disuatu
malam yang kelam, diiringi hembusan angin yang menakutkan yag disertai hujan,
terdengarlah suara aneh yang keluar dari berhala sapi tersebut. Berhala tersebut
berkata bahwa ia akan mengabulkan permintaan kedu orangtua tersebut. Dan dari
sinilah dajjal di lahirkan.
Bagi Islam, tentunya hal tersebut
bukanlah patung sapi yang membuat tetapi kekuasaan Tuhan yang membuat semua hal
di dunia ini terjadi. Ya, kelahiran dajjal bukan merupakan kekuasaan setan
melainkan bukti dari kasih sayang Allah SWT yang selalu mengabulkan permintaan
hamba-Nya walaupun ia tidak pernah menyembah-Nya.
Dalam “Ihdzaru al-Maslkh addajjal”
juga menerangkan mengenai hal ini, akan tetapi berbeda dengan pemahaman yang
telah disampaikan sebelumnya. Dalam buku tersebut menyatakan bahwa dajjal lahir
dari hubungan seks di saat ibunya mengalami menstruasi. Oleh karena itulah,
setan dengan sangat mudah bisa merasuki tubuh sang ayah dan menyumbangkan
spermanya ketika mereka melakukan hubungan intim. Mungkin atas kisah ini juga
Nabi kita melarang umatnya melakukan seks disaat sang istri menstruasi. Sekarang,
pertanyaannya yang mana yang benar diantara dua argumen tersebut? Wallahu A’lam,
sebagai seorang muslim sebaiknya kita tidak mempermasalahkan hal itu dan yang
penting kita meyakini bahwa dajjal merupakan makhluk ciptaan Allah.
Komentar
Posting Komentar